Tips Memimpin Ibadah untuk Audiens yang Tidak Responsif

Jika Anda mencari kiat-kiat utama penyembahan, kemungkinan besar Anda berurusan dengan audiens yang tidak responsif. Jika Anda sudah lama memimpin ibadah maka Anda pasti pernah menjumpai jemaat seperti itu dan, karena setiap kelompok berbeda, seringkali sulit untuk memikirkan bagaimana menghadapi situasi tersebut. Apa yang berhasil dengan satu kelompok mungkin tidak bekerja dengan yang lain atau bahkan dalam situasi khusus Anda, namun ada beberapa tip memimpin penyembahan umum yang dapat membuat perbedaan ketika menghadapi audiens yang tidak responsif.

Tips Memimpin Ibadah Dasar
Pertama, tips dasar pemimpin ibadah berlaku di hampir setiap situasi. Anda perlu melihat jenis materi yang Anda gunakan dalam layanan, dan khususnya jenis lagu. Apakah ada terlalu banyak yang baru? Apakah ada terlalu banyak yang lama? Apakah Anda menawarkan jenis lagu yang Anda sukai daripada yang disukai audiens Anda?

Selanjutnya, lihatlah presentasi Anda dan musisi atau penyanyi Anda dan tanyakan pada diri Anda sendiri apakah ini kondusif untuk beribadah di gereja Anda. Apakah band Anda terlalu keras dan mematikan beberapa anggota? Apakah mereka terlalu lembut sehingga orang tidak perlu bernyanyi dengan antusias untuk mendengarkan diri mereka sendiri? Apakah mereka berada di dunia kecil mereka sendiri dan benar-benar salah membaca atau bahkan lebih buruk lagi mengabaikan tanggapan dari penonton? Apakah mereka memukul nada yang buruk dan terdengar mengerikan. Salah satu yang paling mudah untuk menerapkan tip utama ibadah adalah memastikan surat yasin bahwa suaranya menyenangkan, dimainkan dengan baik dan dinyanyikan dengan baik selain disajikan dengan baik. Jika Anda melakukan ini, orang akan menikmatinya dan lebih cenderung untuk bersantai dan benar-benar beribadah.

Tips Memimpin Ibadah untuk Di Atas Panggung
Jika Anda memimpin pujian dan penyembahan di gereja Anda, salah satu tip terbaik yang dapat saya tawarkan adalah meminimalkan pembicaraan Anda di antara lagu. Banyak yang merasa bahwa mereka harus menyampaikan khotbah mini, terutama jika ada yang tidak beres! Ibadah yang sejati lebih bergantung pada kemampuan Roh daripada kemampuan berbicara kita, jadi jika Anda ingin melihat Tuhan melakukan sesuatu yang luar biasa, cobalah sedikit berbicara dan biarkan Roh bekerja lebih banyak di dalam hati.

Meskipun demikian, mengatakan hal yang benar pada saat yang tepat juga bisa efektif. Memainkan selingan musik yang menginspirasi adalah cara lain di mana Anda dapat memengaruhi suasana pertemuan dan membuka hati orang-orang. Jadi, salah satu tips memimpin ibadah yang paling efektif adalah terbuka terhadap perubahan musik dan suasana hati yang inovatif dan terinspirasi, daripada terpaku pada format tertentu. Maksud saya, jika Anda memutuskan untuk melakukan chorus dua kali di akhir lagu, dan Roh Kudus akan lepas landas pada ketiga kalinya, jika Anda mengikuti rencana tersebut, Anda akan kehilangan berkat! Bersikap terbuka, inovatif dan cukup fleksibel untuk berubah tergantung pada arah waktu ibadah.

Tips Memimpin Ibadah Utama
Jika Anda menghadapi audiens yang tidak responsif, tips memimpin ibadah terbaik yang saya bagikan di atas mungkin gagal jika Anda tidak siap sebagai pemimpin ibadah. Jadi kiat utama memimpin ibadah adalah siap hati (berjalan dekat Tuhan dan dekat persekutuan dengan-Nya) dan siap kemampuan (belajar dan belajar memimpin ibadah). Memiliki hubungan yang kuat dengan Tuhan dan latar belakang yang kuat dalam teori dan prinsip kepemimpinan akan membuat Anda sepenuhnya siap untuk audiens yang kurang responsif.